Natuna, Mandhala.info– Masyarakat Desa Gunung Putri, Kecamatan Batubi, mulai mempertanyakan mangkraknya pembangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Yayasan Fisabilillah yang hingga kini tak kunjung diselesaikan. Bangunan yang seharusnya menjadi pusat pendidikan agama bagi anak-anak ini terbengkalai, meskipun yayasan tersebut telah berdiri sejak tahun 2000-an dan memiliki aset seperti tanah, bangunan pengajian, serta surau.
Ketua Pembina Yayasan Fisabilillah, Rojali, saat ditemui media menjelaskan bahwa pembangunan gedung MDA ini bukan proyek resmi, melainkan hasil swadaya masyarakat.
“Gedung ini dibangun dari sisa dana binaan serta sumbangan beberapa teman-teman PNS. Namun, karena keterbatasan dana dan berbagai kendala teknis, pembangunan ini terhenti,” ungkap Rojali pada 17 Februari 2025 lalu. Ia juga menambahkan bahwa pihak yayasan sangat terbuka jika ada bantuan dari pemerintah, donatur, atau siapa pun yang peduli terhadap pendidikan agama di daerah tersebut.
Kondisi semakin sulit setelah pengurus yayasan meninggal dunia. Selain itu, kerugian semakin besar akibat dugaan penipuan yang dilakukan oleh salah seorang tukang yang mengerjakan bangunan tersebut.
Meski pembangunan sempat terhenti pada 2023, yayasan ini sempat menerima dana hibah dari pemerintah provinsi sebesar Rp45 juta. Dana tersebut digunakan untuk pemasangan keramik, atap musala, dan kubah. Namun, hingga kini kubah musala masih belum terpasang, menimbulkan pertanyaan di kalangan warga terkait transparansi penggunaan dana.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keresahan masyarakat. “Kami ingin tahu apakah dana ini bisa digunakan di luar RAB (Rencana Anggaran Biaya). Jangan sampai ada penyimpangan dana karena ini menyangkut fasilitas keagamaan masyarakat,” ujarnya.
Warga kini berharap Yayasan Fisabilillah yang sempat redup bisa kembali aktif dan berperan dalam membina pendidikan agama di Desa Gunung Putri. Mereka juga meminta pihak terkait, termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), untuk memberikan kejelasan mengenai penggunaan dana hibah tersebut.
Apakah pembangunan ini akan kembali berlanjut, atau justru akan menjadi proyek yang tak terselesaikan? Warga menanti jawaban!








